Showing posts with label MotoGP. Show all posts
Showing posts with label MotoGP. Show all posts

Jorge Lorenzo ke Jepang untuk Percepat adaptasi Honda

Pembalap Repsol Honda Jorge Lorenzo mendapat hasil mengecewakan race di Mugello, Lorenzo bertolak menuju Jepang demi meningkatkan feeling pada Honda RC213V.

lorenzo_repsol _honda

Kesulitan sang lima kali juara dunia berlanjut dalam gelaran MotoGP Italia, Minggu (2/6). Jika musim lalu sukses mempersembahkan kemenangan untuk Ducati, tahun ini X-Fuera hanya mampu finis ke-13.

Baca Juga :
- Honda Siapkan Motor Adventure Baru CRF850L Africa Twin
- Tuas Rem Bermasalah Yamaha R25 dan XMax Kena Recall

Lorenzo pun mengungkapkan, bahwa ia akan terbang ke pabrik Honda di Asakadai untuk mencari rasa yang lebih nyaman saat menggeber RC213V – area di mana Spaniard masih merasa perlu adanya perbaikan.

“Saya benar-benar percaya kami bisa membuat peningkatan yang cukup besar pada area itu. Solusi bagi kami adalah pergi ke Jepang, menghabiskan beberapa hari di sana,” bebernya.

“Saya tahu sebelum perlombaan akan sulit karena feeling, bagaimana feeling saya di atas motor, juga karena [kondisi cuaca] panas dan posisi start saya [ke-17].

“Kurang lebih saya menjaga kecepatan yang saya harapkan, tiba di posisi yang saya harapkan. Tidak lebih baik, tidak lebih buruk. Tetapi kami tidak bisa senang.

“Posisi dan jarak dari pemenang pemenang [lebih buruk] dari Le Mans, namun kami sudah menduganya sebelum balapan.

“Semoga kami, selangkah demi selangkah, bisa lebih dekat dan meningkatkan hasil dari Le Mans. Ini target saya. Inilah mengapa saya tidak pulang, tetapi bekerja keras di pabrik [Honda],” terang pengguna nomor 99 tersebut.

Enam seri telah berlalu dalam debut sebagai pembalap skuat berlogo sayap tunggal, Lorenzo terpuruk di peringkat ke-14 klasemen sementara. Ia bahkan baru mengemas 19 poin – selisih hampir 100 poin dibanding Marc Marquez.

Baca Juga :
- Suzuki Katana Jindachi Special Edition GSXS1000S
- Dovizioso Pecahkan Rekor Top Speed MotoGP di Mugello 2019

Sebelumnya usai kualifikasi, Sabtu (1/6), X-Fuera merasa Honda enggan mengubah motor lantaran performa superior rekan setimnya. Kini, setelah balapan, ia meyakini HRC punya kapasitas untuk membangun motor yang lebih lengkap untuk pembalap lainnya.

“Jelas kami memiliki mesin yang sangat kuat pada saat ini. Namun ini membawa masalah lain di area lain. Menurut saya, [membuat motor] sulit untuk dikendarai,” tuturnya.

“Marc sangat kencang. [Dia] memenangi banyak balapan dengan motor ini. Jadi, hal yang paling logis bagi mereka adalah terus [mengikuti] jalan Marc. “Tetapi saya juga percaya jika ada pabrikan yang bisa membuat Plan B, itu adalah Honda.”ungkap Lorenzo

Lorenzo lalu menambahkan: “Mari kita lihat apakah kita dapat bekerja sama tidak hanya dengan ergonomi, namun juga dalam hal-hal lain untuk membuat motor lebih lengkap dari sekarang.

“Saat ini motor sudah cukup lengkap bagi Marc untuk meningkatkan hasil tahun-tahun sebelumnya, tetapi untuk pembalap lain itu lebih sulit,” pungkasnya.

Dovizioso Pecahkan Rekor Top Speed MotoGP di Mugello 2019

Pembalap Ducati Andrea Dovizioso menjadi rider tercepat sepanjang sejarah MotoGP. pembalap Ducati itu mampu melesat dengan kecepatan 356,7 km/jam

Dovizioso-speed-Mugello-2019

Rekor tersebut tercipta di MotoGP Italia 2019. Dovizioso melesat dengan kecepatan 356,7 km/jam saat melahap trek Sirkuit Mugello, Sabtu (1/6/2019) dalam sesi latihan bebas ketiga.

Di sesi itu, Dovizioso sedianya hanya mampu menempati peringkat ke-11. Namun, pembalap berusia 33 tahun itu mampu memacu motor Desmosedici GP19 miliknya jauh melebihi kecepatan pembalap lainnya.

Baca Juga :
- KTM 300 EXC TPI ErzbergRodeo Hanya Diproduksi 500 Unit
- Kawasaki KLX230 Resmi Meluncur Jakarta Fair 2019

Hanya rekan setimnya di Ducati, Danilo Petrucci, yang bisa mendekati top speed Dovizioso. Petrucci, yang menjadi rider tercepat Free Practice ketiga, memacu motornya sampai 355 km/jam.

Catatan ini membuat Dovizioso mematahkan rekor top speed MotoGP sebelumnya, yang juga atas nama miliknya. Musim lalu, juga di MotoGP Italia, top speed Dovizioso mencapai 356,5 km/jam.

Baca Juga :
- Helm Berteknologi Iron Man Ini Dijual Bebas
- Bajaj Pulsar NS Gotong Mesin 250cc Tantang Kawasaki Z250

Dovizioso sendiri akan membalap di MotoGP Italia pada Minggu (2/6/2019). Runner up MotoGP 2018 itu akan memulai perlombaan dari peringkat ke-9, dengan rider Repsol Honda Marc Marquez yang bertindak sebagai pole seater.

Rivola Mantan Direktur Ferrari gabung Aprilia Gresini Racing Team

Racing Drag. Tim Aprilia Gresini Racing Team melakukan sedikit perubahan pada jajaran manajemen dalam melakoni ajang balap untuk MotoGp 2019.

Massimo-Rivola

Mantan Direktur Olahraga Scuderia Ferrari, Massimo Rivola, ditunjuk sebagai CEO Aprilia Gresini Racing mulai musim balap MotoGP 2019 menggantikan Romano Albesiano yang dianggap kurang mumpuni. Baca Juga : All New Yamaha MX King 2019 dan Yamaha Lexi S ABS 2019 Resmi Meluncur

Penunjukkan tersebut merupakan konsekuensi kekalahan telak Aprilia selama dua musim terakhir dari KTM yang baru terjun di MotoGP pada 2016. Para pembalap yang ditunjuk oleh Albesiano dinilai kurang bagus sehingga tim asal Faenza, Italia, itu lebih sering berkutat di papan bawah.

Melansir dari Speedweek, Presiden Grup Piaggio yang menaungi Aprilia, Roberto Colaninno, tak mau lagi melihat tim tersebut menjadi bulan-bulanan di papan bawah. Karena itu, ia mengangkat Rivola yang dianggap mumpuni untuk mendongkrak posisi Aprilia. Baca Juga : Lorenzo Sempat Depresi dan Nyaris Pensiun dan Royal Enfield Classic 500 Pegasus, 40 Unit di Indonesia

Menurut laporan media setempat, Albesiano tidak langsung disingkirkan begitu saja. Ia kemungkinan besar akan diserahi tanggung jawab sebagai Direktur Teknis Aprilia. Dengan jabatan baru tersebut, Albesiano akan lebih sering berinteraksi dengan CEO Massimo Rivola.

Nama yang disebut terakhir bukan orang sembarangan di dunia balap. Pria berusia 47 tahun itu sudah berkecimpung di Formula One (F1) selama 21 tahun. Sejak 2011, Rivola bekerja sebagai Direktur Olahraga Scuderia Ferrari sehingga pengalamannya dianggap sudah cukup banyak.

Sebagaimana diberitakan, Aprilia akan diperkuat oleh Andrea Iannone dan Aleix Espargaro untuk musim balap MotoGP 2019. Keduanya akan didukung oleh Bradley Smith sebagai pembalap uji coba.

Lorenzo Sempat Depresi dan Nyaris Pensiun

Racing Drag MotoGP. Jorge Lorenzo tiga kali juara dunia MotoGP, rupanya hampir memutuskan gantung helm sebelum mengikat kontrak dengan Honda.

Lorenzo-Sempat-Depresi

Bergabung ke Ducati, X-Fuera dihadapkan esulitan adaptasi dalam menaklukkan Desmosedici GP. Walau kemudian berhasil mengemas tiga kemenangan, pabrikan Borgo Panigale tetap melepaskan dirinya serta memilih Danilo Petrucci sebagai pengganti. Baca Juga : Royal Enfield Classic 500 Pegasus, 40 Unit di Indonesia dan Indonesia Drag Wars, Drag Race 402
 
Dalam ketidakpastian masa depan, Lorenzo dikaitkan Suzuki, yang ternyata justru menggaet Joan Mir. Hanya tersedia slot pembalap satelit Petronas Yamaha SRT, tak dinyana ia dan Honda mencapai kesepakatan. Baca Juga : Spesifikasi Jawa 300 Classic Legends Mahindra di India dan Kawasaki W800 Cafe Racer dan Street 2019 Dirilis

“Itu (masa-masa yang gila). Saya seperti hampir sedikit depresi. Ketika saya melihat kemungkinan untuk pensiun, pikiran saya semakin tertekan,” tuturnya kepada BT Sport.

Lorenzo-Sempat-Depresi-dan-Nyaris-Pensiun

“Ketika saya membayangkan pensiun, dalam beberapa hal saya merasa bahagia dan lega karena saya tidak akan merasakan lagi tekanan dan saya tidak akan terluka lagi. Namun saya benar-benar tidak menyangka saat baru mulai merasakan kemungkinan pensiun, saya semakin tertekan. Dan seperti inilah, sangat dekat untuk pensiun.” tutur X-Fuera.

“Memang benar saya punya kemungkinan lain untuk masuk tim satelit bersama Yamaha. Itu adalah pilihan yang bagus, tapi bukan yang saya inginkan,” imbuh Lorenzo.

Sang pembalap berusia 31 tahun lalu mengatakan, ia cukup kuat untuk memenangi balapan. Bahwa ada kegagalan mencetak hasil bagus dikarenakan periode yang menyulitkannya secara mental. X-Fuera pun merasa Ducati tak lagi menaruh kepercayaan.

“Tidak bisa dipercaya. Mereka bilan mengatakan dalam balap motor dan olahraga pada umumnya, nilai Anda adalah balapan terakhir Anda, dan balapan terakhir saya (yang mengarah ke kontrak Honda) sangat buruk,” ungkap Lorenzo.

“Sangat sulit bagi saya secara mental, karena saya bekerja dan berlatih lebih dari sebelumnya, namun hasilnya tidak datang. Dan saya tahu apa yang sedang terjadi. Saya tahu kami sangat dekat untuk mendapatkan hasil baik dan kemenangan. Tetapi orang-orang tidak percaya karena saya bersama Ducati selama satu setengah tahun dan kami tidak mendapatkan kemenangan apa pun.”ungkap Lorenzo

“Saya melihat kami semakin dekat dengan kemenangan, karena kami memimpin balapan dari awal untuk, saya tidak tahu, lima lap, tujuh lap, bahkan 10 lap, tapi akhirnya kami kehilangan sesuatu. Saya tahu apa kehilangan kami. Namun tim mungkin pada saat itu tidak percaya lagi pada Jorge Lorenzo,” pungkasnya.

Marc Marquez Masih Idolai Valentino Rossi

Hubungan Valentino Rossi dan Marc Marquez sudah tidak seharmonis sejak MotoGP 2015. Meski demikian, Marquez ternyata masih memilih Rossi sebagai idola.

Marquez Masih Idolai Rossi

Sejatinya, perselisihan kedua pembalap MotoGP ini sudah bukan hal baru. Berulang kali keduanya terlibat perselisihan, baik di dalam lintasan maupun di luar lintasan. Dan hal itu terjadi setelah kontroversi pada musim 2015.

Di musim 2018, penyebab keduanya kembali berselisih adalah insiden MotoGP Argentina Autodromo Termas de Rio Hondo, 8 April 2018. Saat itu, Marquez melakukan senggolan yang membuat Rossi terjatuh. Marquez memang sudah berupaya minta maaf usai MotoGP Argentina. Tapi Rossi menolaknya.

Sial bagi Marquez, wawancara yang dilakukan dengan Sky Sports dan membahas soal insiden di Argentina kembali membuat Rossi geram. Baca: Valentino Rossi Enggan Jabat Tangan Marc Marquez

Meski begitu, The Baby Alien tak serta mendiskreditkan apa yang telah dilakukan The Doctor di MotoGP. Itu mengapa ia masih menyebut Rossi sebagai pembalap idolanya, saat diwawancara baru-baru ini.

"Pembalap favorit saya? Hmm.. Referensi yang bagus adalah Valentino. Apa yang ia lakukan sangat mengesankan," kata Marquez saat wawancara kepada Bennett's Bike Social, dikutip Speedweek.

Selanjutnya, Marquez ditanya soal kesuksesan yang ia dapat meski ia baru berusia 25 tahun. Total, sudah enam gelar juara dunia yang ia dapat. Rinciannya adalah satu di kelas Moto3, satu di Moto2, dan empat di MotoGP.

Ia pun berpeluang melewati pencapaian sembilan gelar milik Rossi. Peluangnya terbilang besar mengingat faktor usia yang membuat kariernya masih begitu panjang. Soal itu, Marquez mengaku tak pernah mengira akan sampai di titik ini.

"Tidak, tidak pernah. Dan saya tak mau menyadarinya. Semua orang berkata, tak bisa dipercaya apa yang Anda lakukan. Saya melakukan apa yang saya sukai. Saya menyukai balapan dan menang. Saya tak ingin memikirkan catatan," Marquez menegaskan.

Valentino Rossi Enggan Jabat Tangan Marc Marquez

Kejadian menarik terjadi saat konferensi pers jelang balapan MotoGP San Marino 2018, Valentino Rossi Enggan Jabat Tangan Marc Marquez.

rossi-enggan-jabat-tangan-marquez

Kejadian seperti ini tentu saja langsung menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta MotoGP dan dunia maya saat ini.

Valentino Rossi mengaku tidak ada masalah dengan Marc Marquez pada saat menjawab pertanyaan dari wartawan. Namun, ia menolak uluran tangan pembalap asal Spanyol tersebut yang duduk bersebelah dengannya.

Dalam konferensi pers tersebut, wartawan sempat bertanya kepada Velentino Rossi mengenai keinginan Marc Marquez untuk berdamai.

Pembalap asal Italia itu lantas menjawab sudah mendengar pernyataan tersebut, tetapi merasa sedikit aneh karena pada kenyataannya tidak ada masalah antara dirinya (Rossi) dengan Marc.

“Saya sudah mendengarnya. Terdengar sedikit aneh karena pada kenyataannya saya tidak memiliki masalah dengan Marc. Jadi, saya tidak tahu mengapa kami harus berdamai. Buat saya, itu sudah oke,” tutur Rossi, dilansir dari Crash.

Marquez yang duduk di sebelahnya lantas mengulurkan tangan, tetapi Rossi hanya tersenyum, menggelengkan kepala, dan menyilangkan tangannya. The Baby Alien – julukan Marquez, lantas kecewa, tetapi Rossi buru-buru menepisnya.

“Kita tidak perlu berjabat tangan. Kita berdua baik-baik saja. Kita tidak punya masalah,” tutup Valentino Rossi.